Senin, 21 Desember 2015

Wanita, Ada Walau Nampak Tiada

http://carinteriordesign.net/siluet/siluet-wanita-picture.html
Kalau kita lihat, dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, tokoh wanita seperti apa yang membawa banyak perubahan dan pembaharuan? berbeda dengan tokoh pria yang sangat menonjol sebagai sosok pemimpin, sosok wanita lebih tersembunyi... hanya pada era feminisme wanita mulai tampil dan berorasi seperti pria. Tapi harumnya nama tokoh tokoh wanita dunia justru muncul bukan karena mereka berorasi dan menonjolkan dirinya sendiri. Nama mereka tersembunyi, tapi mereka banyak memberi arti pada masyarakat banyak. 

Kita bisa mulai dari Siti Hajar yang merupakan nenek moyang Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang wanita sederhana yang solehah, yang taat kepada suaminya dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai ibadah, baik siang dan malam. Secara logika, tidak mungkin wanita seperti ini dapat memberikan banyak sumbangan kepada masyarakat. Tapi Tuhan berkehendak lain. 

 Justru dari tangan wanita ini, masyarakat padang pasir mendapatkan sumber mata air dengan cara yang tidak terduga. Siti Hajar bukan seorang ilmuwan yang menemukan cara mencari air di padang pasir, beliau juga bukan orang bertubuh kuat mampu menggali sumur yang sangat dalam, atau seorag penguasa yang memiliki banyak budak yang dapat diperintahkan untuk mencari sumber mata air... bukan.. dia adalah seorang wanita yang begitu yakinnya akan keberadaan Tuhan dan mampu berserah diri sepenuhnya hanya kepada Tuhan.

Itulah yang membuat dia mampu ditinggalkan di padang pasir tandus bersama bayinya yang masih kecil tanpa ada kepastian berapa lama dia ditinggalkan di sana dan tidak tahu bagaimana dia harus bertahan hidup di sana bersama bayi kecilnya. Tidak ada sedikitpun kata mengeluh atau protes kepada suaminya yang meninggalkannya seorang diri di sana. Yang ada hanyalah sebuah keyakinan bahwa Tuhan yang menjadikannya tinggal di padang pasir tandus tidak akan menelantarkannya.

Hal yang dapat dia lakukan adalah mencari air ke berbagai tempat yang dapat dilaluinya sambil tidak berhenti untuk memohon kepada Tuhan. Dia melakukannya terus menerus tanpa henti, sampai akhirnya Tuhan memberikan air padanya. Melalui  wanita ini Tuhan memberikan air, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk semua makhluk yang berada  di sekitar padang pasir baik di zamannya dan di zaman sesudahnya.
Kalau kita lihat lebih jauh lagi, beberapa tokoh wanita yang berperan, tampak sederhana dan sangat mendukung peran suaminya sebagai seorang pemimpin. Mereka bersifat sebagai pendukung utama seorang pemimpin. Mereka ada walau nampak tiada. Contoh wanita luar biasa ini adalah Siti Khadijah dan Siti Aisyah. Siti Khadijah adalah seorang wanita bangsawan terkenal. Setelah menikah dengan Rasulullah SAW, namanya seolah olah tenggelam karena apapun yang dimilikinya telah diserahkan pada suaminya. Tapi tapak perjuangan Islam pertama dibangun oleh dukungannya dan keyakinannya kepada Rasulullah.  Siti Aisyah, seorang wanita yang sangat cerdas, tapi sangat terpimpin sehingga beliau tidak pernah melanggar perintah Rasul.  Beliau memberikan dukungan sepenuhnya kepada Rasul, dan melanjutkan perjuangan Islam ketika Rasul telah wafat sebagai perawi hadis dan sebagai tokoh yang berusaha menghentikan permusuhan dan kerusuhan dalam Islam. 

Begitulah sosok wanita yang memiliki peranan cukup besar. Mereka tidak pernah menonjolkan diri sendiri, mereka tidak pernah menuntut, tapi mereka berada dalam barisan yang sangat terpimpin. Kebesaran mereka terlihat bukan dari perannya semata mata tapi dari perannya sebagai sebuah sosok pendukung perjuangan pemimpinnya. Dengan cara seperti ini namanya akan bersinar dan menyinari sosok pemimpinnya dalam sebuah perjuangan. 

Wahai Ummul Mukminin, Sahabiyah dan seluruh wanita pejuang Islam, Semoga Allah selalu membimbing dan membela.... Allahumma Sholli 'ala Muhammad, wa 'ala alihi sayyidina Muhammad...

Tulisan ini saya persembahkan untuk seluruh muslimah, di hari Ibu, 22 Desember 2015.